Memaksa Si Kecil Belajar Berhitung Timbulkan Resiko Stres
KAYUAGUNG RADIO - Pendidikan bagi anak adalah sebuah investasi yang baik bagi si anak
itu sendiri maupun kita sebagai orang tua. Tentu saja orang tua akan
bangga dan bahagia bila mengetahui anaknya menunjukkan kemajuan dalam
kecerdasannya. Sekalipun itu hanya celetukan-celetukan kecil yang
menggemaskan dan sedikit bikin heran.
Beberapa
orang tua yang menyadari potensi anaknya, biasanya akan mendaftarkan
anak-anaknya pada yang lebih ahli seperti PAUD (Pendidikan Anak Usia
Dini) atau memasukkannya ke playgroup. Hal ini tentu akan membantu
anak-anak untuk bisa belajar dengan lebih fun dan menyenangkan, karena
si kecil juga berinteraksi dengan orang lain. Beberapa anak akan
menyambut gembira masa awal pendidikan mereka, mereka bisa menunjukkan
antusiasme atas lingkungan baru.
Namun
kita juga mesti cermat dalam mengamati perkembangan anak. Karena
nyatanya tidak semua anak siap untuk menerima pendidikan membaca menulis
dan menghitung sejak usia balita. Beberapa dampak yang mungkin timbul
adalah anak jadi bosan ketika ia sudah mulai memasuki usia sekolah yang
sebenarnya. Hal ini perlu menjadi perhatian orang tua, untuk lebih
memenuhi kebutuhan anak. Mengapa demikian?
Beberapa
penelitian mengatakan, pendidikan dalam usia yang terlalu dini juga
memiliki dampak pada sisi emosional maupun penyesuaian sosial si kecil.
Mungkin tidak nampak saat ini, namun bisa terjadi ketika dia memasuki
usia sekolah. Bukan berarti kita tidak boleh memberikan ilmu calistung
sejak kecil, tentu hal itu diperlukan, hanya saja kita mesti pandai
melihat situasi. Apakah si anak sudah siap menerima ilmu tersebut atau
tidak?
Beberapa alternatif agar
memancing anak tertarik belajar adalah dengan menciptakan suasana yang
playful tapi juga mengandung ilmu sederhana. Namun yang menjadi masalah
adalah bagi mereka yang bekerja dan tidak cukup banyak waktu bersama
anak-anaknya. Apakah ada yang mengalami hal yang sama.
Sumber : vemale.com