Waspada! Pakai Kosmetik Bisa Picu Menopause Dini
KAYUAGUNG RADIO - Menurut sebuah penelitian, bahan kimia yang terkandung di alat
make-up atau kosmetik, hairspray dan pembungkus pada makanan kemasan
bisa menyebabkan wanita mengalami menopause dini.
Para peneliti di
Washington University, Missouri menemukan bahwa kelompok bahan kimia
yang dikenal sebagai pthalates bisa ditemukan dalam plastik, kosmetik,
produk rumah tangga dan pembungkus makanan. Semua ini bisa mengganggu
sistem reproduksi wanita, termasuk indung telur, dan menyebabkan
menopause dini.
Menurut penelitian sebelumnya, pthalates sudah
diduga bisa meningkatkan risiko kanker, diabetes dan obesitas.
Penelitian ini menemukan bahwa wanita yang terkena dosis tinggi akan
mengalami menopause hampir dua setengah tahun sebelum wanita normal
lainnya.
Penelitian ini juga mengamati tingkat pthalates dalam
darah atau urine dari 5.700 wanita. Wanita yang memiliki jumlah
tertinggi pthalates ditemukan mengalami menopause lebih awal dengan
rata-rata 2,3 tahun sebelum wanita pada umumnya. Usia menopause biasanya
terjadi pada 51 tahun, sehingga wanita yang terkena tingkat tertinggi
bisa mengalaminya pada 49 tahun.
Menurut Dr. Natalia Grindler,
beberapa wanita mungkin akan mengalami menopause 15 tahun lebih awal, di
pertengahan 30-an. Menopause dini juga terkait dengan risiko yang lebih
tinggi terkena stroke, penyakit jantung, masalah tulang dan pendarahan
otak fatal.
“Menopause dini memiliki banyak dampak pada kesehatan
Anda. Menurut penelitian kami, bahan kimia ini memiliki potensi untuk
mempengaruhi fungsi ovarium dan reproduksi manusia,” ujar Grindler
seperti dikutip Dailymail.co.uk.
Sayangnya, penelitian ini belum
bisa menjelaskan mengapa beberapa wanita bisa terkena tingkat yang lebih
tinggi dari bahan kimia tersebut. Kemungkinan, wanita tersebut memakai
make-up, minum air botol atau sering konsumsi makanan kemasan secara
berlebihan.
Para ahli juga mendesak para wanita untuk tidak perlu
terlalu khawatir. “Kekhawatiran saya belum terlalu tinggi pada tahap
ini. Paparan phthalate ada di mana-mana dan dengan demikian, kita tidak
mungkin untuk menghindarinya. Konsumsi makanan segar dan tidak
berbungkus bisa mengurangi paparan phthalate, tetapi tidak akan
menghilangkannya,” jelas Profesor Richard Sharpe, ahli kesehatan
reproduksi di University of Edinburgh.
Sumber : vemale.com