Tangani Sakit Punggung Dan Leher Dengan Tepat

Dr. Prem Pillay selaku Konsultan Ahli Bedah Saraf
Senior untuk Otak, Tulang Belakang dan Saraf di Rumah Sakit Mt.
Elizabeth Singapura membeberkan bahwa sakit punggung dan leher ringan
bisa diobati dengan obat penghilang rasa sakit, relaksan otot atau pun
salep. Terapi fisik sederhana juga dapat membantu. Namun, jika sakit
terus menerus datang, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter
spesialis tulang belakang.
Cara pengobatannya pun tergantung oleh
sifat dan parah tidaknya masalah pada tulang belakang. Jika tergelincir
ringan, bisa diatasi dengan obat penahan rasa sakit dan terapi fisik
yang juga bisa disertai dengan perbaikan gaya hidup. Namun jika sakit
yang menyerang lebih berat, disarankan untuk melakukan prosedur tulang
punggung. Cara ini dilakukan dengan suntikan ke tulang belakang sehingga
tidak memerlukan pembedahan terbuka. Ini merupakan pengobatan jenis
baru yang meliputi diskoplasti, anuloplasti, nukleoplasti, biakuplasti,
neuroplasti yang dilakukan dengan anastesi lokal.
Namun, tidak
semua pasien dapat melakukannya. Ada beberapa kriteria yang harus
diikuti agar bisa mendapat hasil yang sukses karena walaupun prosedur
ini mampu menghilangkan rasa sakit namun ini bukan merupakan penyembuhan
jangka panjang.
Dr. Prem Pillay juga menambahkan bahwa seseorang
membutuhkan pembedahan tulang jika ia sudah merasakan sakit yang luar
biasa dan terjadi di sepanjang lengan atau kaki. Walaupun telah
melakukan terapi fisik, meminum obat penahan rasa sakit atau prosedur
lainnya, ia akan mampu disembuhkan jika melakukan pembedahan tulang.
Sampai
sekarang ini, sebagian orang masih takut untuk menjalani pilihan yang
terakhir yakni pembedahan tulang. Padahal, tanpa disadari, ini akan
berakibat buruk dan mampu menyebabkan kerusakan saraf permanen pada
saraf-saraf yang bertugas memberikan 'rasa' dan kendali gerak pada badan
dan anggota tubuh lainnya. Dan, saraf-saraf tersebut tidak dapat
diganti.
Kini, pembedahan tulang belakang bisa dilakukan dengan
teknologi paling baru yaitu dengan pembedahan mikro dan endoskopi.
Sayatan yang dibutuhkan menjadi lebih kecil dari yang sebelumnya. Ini
dilakukan guna mencapai piringan yang terherniasi atau tergelincir.
Peralatan yang digunakan pun lebih halus, guna membuang bagian piringan
yang rusak yang tadinya menyebabkan tekanan pada saraf.
Ada pula
alternatif untuk melakukan fusi tulang belakanag sperti menggunakan
piringan tulang buatan dan implan tulang belakang dinamis yang mampu
memberikan gerak pada tulang belakang. Pemantauan saraf selama bedah
tulang belakang juga diperlukan guna mengurangi resiko cedera saraf.
Jika semua telah dilakukan, niscaya pasien akan kembali dapat
beraktifitas normal seperti biasanya.
Sumber : vemale.com