Otoritative : Gaya Pengasuhan Tepat Untuk Perkembangan Emosi Anak
KAYUAGUNG RADIO - Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa gaya pengasuhan memiliki
pengaruh yang sangat penting bagi perkembangan anak, tidak hanya bagi
perkembangan fisik, melainkan juga perkembangan kognitif, emosional, dan
sosial anak. Pengasuhan dipercaya sebagai media pengontrol perkembangan
anak karena di dalamnya terdapat interaksi antara anak dengan
lingkungan yang menyiapkan anak mengenal, beradaptasi, dan memahami
konteks lingkungan sosial di sekitarnya.
Oleh karena itu, para
ahli pengasuhan pada umumnya mengkategorikan pengasuhan anak menjadi
tiga gaya pengasuhan penting, yaitu gaya pengasuhan otoriter (authoritarian style), gaya pengasuhan permisif (permissive style), dan authoritative style
atau gaya pengasuhan otoritatif (Baumrid, 1978). Pengkategorian ini
didasarkan pada beberapa faktor, seperti, strategi pendisiplinan anak,
kehangatan dalam pengasuhan, gaya komunikasi, dan kematangan ekpektasi,
serta kontrol.
Berbeda dengan gaya pengasuhan otoriter yang lebih
identik dengan disiplin tinggi/penuh control dan gaya pengasuhan
permisif yang lebih bersifat memanjakan anak, gaya pengasuhan otoritatif
dianggap paling mampu untuk menghasilkan perkembangan yang optimal pada
anak karena gaya pengasuhan ini dipercaya dapat menghasilkan anak
dengan tingkat kedewasaan yang tinggi, perkembangan social yang baik,
dan capaian akademik yang baik di sekolah.
Hal ini disebabkan
karena gaya pengasuhan otoritative menerapkan pola asuh yang lebih
demokratis yaitu orang tua memegang control terhadap anak namun anak
tetap diberikan ruang untuk berdiskusi terhadap peraturan yang
diterapkan. Selain itu, gaya pengasuhan ini memberikan ruang bagi orang
tua untuk mendisiplinkan anak dengan tidak menggunakan kekerasan, baik
kekerasan fisik maupun mental. Orang tua juga tetap bersikap responsive
atas kebutuhan anak. Sehingga anak diberikan kebebasan dalam berekspresi
dan berkreasi dengan tetap mematuhi aturan disiplin yang telah
ditetapkan bersama dengan orang tua.
Melalui gaya pengasuhan yang
demokratis, kedewasaan anak dalam menghadapi lingkungan perkembangannya
yang dinamis akan lebih terasah. Gaya asuh otoritatif yang lebih membuka
peluang diskusi dan menyediakan tempat anak untuk mengerti mana yang
salah dan benar harus dibarengi dengan kematangan emosi anak. Sehingga,
karakter anak yang dihasilkan cenderung terkontrol oleh nilai dan norma
sosial yang menjadi akar budayanya.
Sumber : vemale.com