Kiat Sukses Lanjutkan Usaha Keluarga
KAYUAGUNG RADIO - Setelah susah-payah membangun usaha bertahun-tahun dan akhirnya
sukses, biasanya orangtua berharap anak-anaknya bisa menjadi penerus
usaha. Sayangnya, tidak semua anak mau melakukannya karena punya hasrat
tinggi untuk mengejar karier impiannya masing-masing. Selain itu,
banyak suara sumbang yang mengatakan bahwa meneruskan usaha keluarga
tidak ada tantangannya dan tinggal terima enaknya.
"Setiap pilihan
pekerjaan pasti ada risiko dan tantangannya masing-masing. Ketika
melanjutkan usaha keluarga, Anda tetap harus punya ide baru untuk
membangun perusahaan, sama seperti saat harus membangun usaha dari
awal," ungkap praktisi bisnis Rhenald Kasali, beberapa waktu lalu di
Jakarta. Ketika memutuskan untuk mengalihkan usaha, ada dua hal yang
harus diperhatikan agar tetap sukses.
1. Pemberi warisan
Ketika memutuskan untuk menyerahkan usaha pada anak, pastikan anak memang benar-benar ingin melanjutkan usaha Anda. Sebaiknya jangan pernah memaksa anak untuk melanjutkan usaha ketika mereka tidak menginginkannya karena bisa berakibat buruk pada perkembangan usaha.
Ketika memutuskan untuk menyerahkan usaha pada anak, pastikan anak memang benar-benar ingin melanjutkan usaha Anda. Sebaiknya jangan pernah memaksa anak untuk melanjutkan usaha ketika mereka tidak menginginkannya karena bisa berakibat buruk pada perkembangan usaha.
"Orang tua
harus bisa membedakan antara kecakapan nilai dengan bakat. Sekalipun
secara teori nilai mereka bagus dan dianggap mampu menjalankan
perekonomian perusahaan, namun ketika minat dan bakat mereka bukan dalam
hal itu maka keduanya tidak saling melengkapi, dan percuma," jelasnya.
Syarat
kedua, pastikan Anda sudah benar-benar yakin bahwa anak mampu untuk
meneruskan usaha Anda. Jangan bersikap setengah-setengah karena ini akan
membuat anak tertekan dalam menjalankan usaha. "Seringkali orangtua
masih belum percaya sepenuhnya pada anak sehingga mereka masih dominan
dan cenderung mendikte anaknya. Sebaiknya beri kepercayaan pada mereka,"
saran Rhenald.
Sebaliknya, orangtua harus bersikap sebagai seorang mentor yang andal, yang mampu meng-coaching
anak dengan memberikan berbagai pertanyaan yang membangun, dan bukan
mendikte agar melakukan hal-hal sesuai perintahnya. Proses coaching
ini akan membantu generasi penerus Anda untuk bisa berpikir lebih baik,
sehingga mengasah kemampuan dan kreativitasnya untuk mengambil
keputusan.
2. PewarisMenjadi seorang pewaris
usaha bukan berarti Anda bisa ongkang-ongkang kaki dan menikmati hasil
usaha orangtua seenaknya. Pengusaha muda Billy Boen mengungkapkan,
sebagai penerus usaha seharusnya Anda memiliki berbagai pemikiran baru
yang mendukung perkembangan usaha yang lebih baik.
"Sama seperti
saat merintis usaha dari awal, seorang pewaris usaha juga harus peka
dengan keadaan sekitarnya. Anda harus jeli melihat peluang yang ada, dan
berperan memberi nilai tambah pada produk atau jasa perusahaan Anda,"
katanya.
Senada dengan Billy, Rhenald juga setuju bahwa setiap
generasi penerus usaha pasti akan memberi sebuah gaya perubahan dalam
perusahaan sesuai dengan zamannya. "Jika di jaman orangtua Anda dulu
teknologi informasi belum dikenal, maka sebagai penerus Anda bisa
membuat perubahan dengan menambah produk yang dijual secara online dan lainnya. Gerakan kecil ini merupakan sebuah kemajuan usaha," kata Rhenald.
Selain
itu, punya sikap yang jujur, percaya diri, dan terbuka juga harus Anda
miliki. Keterbukaan pada orang tua yang mewariskan usaha pada Anda akan
membantu menyelesaikan masalah yang mungkin saja sulit diselesaikan
sendiri.
Sumber : kompas.com