Pencemaran di Sungai Musi Sudah ada Penangkalnya
KAYUAGUNG RADIO - Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) membangun Instalasai Pengelolaan Air
Limbah Domestik (IPAL) biogas di Palembang. Pembangunan instalasi ini
untuk mengurangi tingkat pencemaran di Sungai Musi yang 70%-nya
bersumber dari limbah domestik yang mayoritas berasal dari permukiman.
"IPAL ini diharapkan bisa menurunkan tingkat pencemaran air di DAS Musi," ujar Menteri LH Balthasar Kambuaya saat meresmikan IPAL biogas tersebut, di Palembang, Sumatera Selatan, Selasa (2/10).
Lantaran mayoritas sumber pencemaran limbah di Sungai Musi, maka IPAL bantuan KLH dibangun di dua lokasi perumahan. Pertama di Perumahan Prajurit Nangyu 3-4 Ulu, Seberang Ulu dan Rusunawa Jl. Kasnariansyah KM 4.5 Blok A dan B.
Menteri KLH berujar, IPAL yang diresmikan itu merupakan pilot project yang diharapkan bisa direplikasi untuk diterapkan pada daerah lain.
Setiap unit IPAL biogas berkapasitas sebesar 31.500 liter/hari serta pengelolaan air limbah sebesar 27.500 liter/hari. Menurut Menteri, kapasitas sebesar itu sangat besar manfaatnya bagi ekonomi penduduk.
Pasalnya gas yang dihasilkan dari limbah penduduk tersebut bisa digunakan untuk memasak air sebesar 3,35 m3/hari. Jumlah itu setara dengan 1,85 liter minyak tanah.
Selain bermanfaat menghemat pengeluaran penduduk, IPAL tentu saja juga dapat menurunkan pencemaran lingkungan. Diperkirakan setiap unit IPAL bisa menurunkan beban pencemaran air yang dihasilkan untuk Biological Oxygen Deman (BOD) sebesar 75-90% dari 375 gr/hari.
Selain membangun IPAL biogas, KLH juga memberi bantuan satu unit mobile air quality monitoring station (kendaraan monitoring kualita udara).
Unit kendaraan ini digunakan untuk uji emisi kendaraan bermotor. Menteri LH berharap, dengan adanya alat ini, warga Palembang semakin sadar akan pentingya menjaga kelestarian lingkungan dan menciptakan konsep pembangunan hijau pada setiap kebijakan ekonominya.
Selain memberi bantuan, dalam kunjungannya ke PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri), Menteri LH juga melakukan penanaman pohon langka dan meresmikan pusat penangkaran burung di lingkungan pabrik.
"IPAL ini diharapkan bisa menurunkan tingkat pencemaran air di DAS Musi," ujar Menteri LH Balthasar Kambuaya saat meresmikan IPAL biogas tersebut, di Palembang, Sumatera Selatan, Selasa (2/10).
Lantaran mayoritas sumber pencemaran limbah di Sungai Musi, maka IPAL bantuan KLH dibangun di dua lokasi perumahan. Pertama di Perumahan Prajurit Nangyu 3-4 Ulu, Seberang Ulu dan Rusunawa Jl. Kasnariansyah KM 4.5 Blok A dan B.
Menteri KLH berujar, IPAL yang diresmikan itu merupakan pilot project yang diharapkan bisa direplikasi untuk diterapkan pada daerah lain.
Setiap unit IPAL biogas berkapasitas sebesar 31.500 liter/hari serta pengelolaan air limbah sebesar 27.500 liter/hari. Menurut Menteri, kapasitas sebesar itu sangat besar manfaatnya bagi ekonomi penduduk.
Pasalnya gas yang dihasilkan dari limbah penduduk tersebut bisa digunakan untuk memasak air sebesar 3,35 m3/hari. Jumlah itu setara dengan 1,85 liter minyak tanah.
Selain bermanfaat menghemat pengeluaran penduduk, IPAL tentu saja juga dapat menurunkan pencemaran lingkungan. Diperkirakan setiap unit IPAL bisa menurunkan beban pencemaran air yang dihasilkan untuk Biological Oxygen Deman (BOD) sebesar 75-90% dari 375 gr/hari.
Selain membangun IPAL biogas, KLH juga memberi bantuan satu unit mobile air quality monitoring station (kendaraan monitoring kualita udara).
Unit kendaraan ini digunakan untuk uji emisi kendaraan bermotor. Menteri LH berharap, dengan adanya alat ini, warga Palembang semakin sadar akan pentingya menjaga kelestarian lingkungan dan menciptakan konsep pembangunan hijau pada setiap kebijakan ekonominya.
Selain memberi bantuan, dalam kunjungannya ke PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri), Menteri LH juga melakukan penanaman pohon langka dan meresmikan pusat penangkaran burung di lingkungan pabrik.
Sumber : mediaindonesia.com