Festival Teluk Gelam Kurang Meriah
KAYUAGUNG RADIO - Festival
Teluk Gelam, yang diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
(disbudpar) 7-10 Oktober 2012 Kabupaten OKI tahun ini terkesan kurang
diminati, selain kurang diminati peserta, kegiatan inipun
minim pengunjung. Hal ini diduga karena kurang persiapan dari Disbudpar
selaku Penyelenggara dan bentuk kegiatannya kurang menarik.
Festival yang baru pertama kali di Gelar dikawasan Obyek Wisata Danau Teluk Gelam ini dibuka pada tanggal 8 oktober kemarin, idealnya kegiatan diikuti
oleh peserta dari 15 Kabupaten/kota di Sumatera Selatan (sumsel), namun
kenyataannya kegiatan yang menelan dana tidak sedikit ini hanya di
ikuti oleh 7 Kabupaten/ kota di Sumsel, itupun mereka tidak membuka
stand pameran, hanya ikut rangkaian kegiatan saja.
Sementara
itu lokasi pameran hanya ada sekitar 14 stand yang
diisi oleh beberapa Kecamatan dan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)
yang ada di Kabupaten OKI, isi pameranpun kebanyakan hanya jualan
pakaian dan makanan dari pada hasil kerajinan maupun home industri,
bahkan tak sampai siang hari rangkaian kegiatan sudah kelar, praktis
lokasi festival menjadi sepi.
“Yang
namanya festival seharusnya banyak dikunjungi oleh masyarakat, tetapi
nyatanya hanya dikunjungi anak-anak sekolah, itupun mereka terpaksa
datang karena ingin menyaksikan teman-temannya ikut lomba tari kreasi,”
ujar Amel salah seorang pengunjung.
Akibat
sepinya pengunjung ada beberapa stan peserta yang terpaksa membereskan
barang-barang yang di pamerkan, karena selain lokasinya panas juga sepi
pengunjung.
Dari
segi persiapan pelaksanaan kegiatan ini, memang terlihat sangat kurang,
karena banyak masyarakat OKI yang tidak tahu jika di teluk gelam di
gelar festival.
”Spanduk
sosialisasi saja saya jarang melihatnya pak, jadi menurut kami
sosialisasinya dan promosinya sangat kurang,” tambanya.
Sementara
itu menurut Kepala Dinas kebudayaan dan pariwisata Kabupaten OKI Hj
Nurmalia Hamid didampingi Sekretarisnya Eko Agusriyanto saat ditemui di
lokasi festival mengakui jika kegiatan tersebut masih kurang persiapan.
”Kami
akui banyak kekurangan dalam pelaksanaan kegiatan ini, baik itu dari
segi promosi maupun segi persiapan pelaksanaanya masih kurang,” ujarnya.
Menurut
Nurmalia, kegiatan festival Teluk Gelam itu baru pertama kali
dilaksanakan di OKI, tetapi selanjutnya akan menjadi kegiatan rutin
tahunan dan sudah diagendakan di Disbudpar Provinsi.
”Kami
membutuhkan masukan dan kritik dari pelaksanaan kegiatan ini, untuk
bahan evaluasi kita agar pelaksanaan di tahun depan bisa lebih baik
lagi,” katanya.
Dalam
pelaksanaanya festival teluk gelam seharusnya diikuti oleh seluruh
Kabupaten/kota di Sumsel tetapi pelaksanaanya berbenturan dengan
pelaksanaan Festival Sriwijaya di Lahat.
”Kalau
waktu pelaksanaanya tidak berbarengan dengan festival di Lahat, tentu
banyak Kabupaten yang ikut serta, selain itu anggaran dana kita juga
sangat terbatas,”tambahnya.
Dengan segala kekuranganya, Nurmalia, berharap kegiatan tersebut tetap berjalan sampai penutupan pada hari Rabu (10/10) malam.
”Kegiatan
ini akan ditutup pada hari rabu malam, sekaligus pemberian penghargaan
kepada kepada Bupati OKI Ishak Mekki sebagai pembaina kebudayaan,
penghargaan akan diberikan oleh Lembaga Kebudayaan nasional Indonesia
(LKNI),”pungkasnya.
Palembang Pos.(Cr04)