"Adilkah" Harvey Malaiholo
KAYUAGUNG RADIO - Rasanya tak ada pecinta musik Tanah Air yang tidak mengenal Harvey Malaihollo. Di perjalanan karier musiknya yang ke-35 tahun, bertepatan dengan usia setengah abad, Harvey memutuskan bergabung dengan NAGASWARA. Untuk itu, Harvey langsung merilis single terbarunya yang berjudul “Adilkah”.
Sebelumnya, single ciptaan Aji Mirza Hakim (Icha “Jikustik”) ini, pernah dipopulerkan oleh DI3VA (Ruth Sahanaya, Krisdayanti dan Titi DJ). Lewat Harvey, single ini lahir kembali dengan gaya Harvey yang adult contemporary. Dalam pandangan penyanyi yang telah menelurkan 26 album itu, musik tidak diukur dari umur tapi dari kedewasaan bermusik.
Banyak hal menarik seputar single “Adilkah” ini. Menurut Harvey, dirinya sudah “naksir” single tersebut sejak pertama kali dibawakan oleh DI3VA pada tahun 2008 (album “DI3VA”). Meski tidak pernah berpikir untuk membawakan kembali lagu tersebut, kenyataan justru berkata sebaliknya. Harvey akhirnya memilih “Adilkah” sebagai first single karena lagu tersebut dinggap cukup mewakili isi mini album yang tengah digarapnya.
Sementara untuk penggarapan musiknya, Harvey mempercayakan kepada musisi yang juga seorang komposer, Andi Rianto. Sebelumnya, dengan konsep berbeda, Andi Rianto juga mengaransemen single ini untuk DI3VA. Keterlibatan Andi Rianto, dianggap Harvey sebagai jembatan keterlibatan anak muda.
“Ini dua aransemen yang benar-benar berbeda. Andi Rianto musisi muda yang berbakat. Saya berharap lagu ini bisa diterima,” ujar Harvey.
Menandai 35 tahun perjalanan karier Harvey di industri musik Tanah Air, NAGASWARA merilis album kompilasi Harvey yang bertajuk “Harvey Malaihollo dan Teman Bintang”. Album ini dirilis bertepatan dengan konser "35 Tahun Berkarya Harvey Malaihollo – Tetaplah Bersamaku" di Jakarta Convention Center, 27 September 2012.
Selain Harvey dengan lagu recycle “Adilkah”, sejumlah penyanyi lainnya ikut ambil bagian. Mereka adalah Ruth Sahanaya (“Cinta Ini Tak’kan Mati”), Nina Tamam (“Lala Song – HJS”), Delon (“Ku Kecewa”), Putri Ayu (“Bintang Dimana”), Dorkas (“Aku Rindu”), Rando (“Menunggumu”), Badai (“Mengulang Waktu”), Febrian (“Harapan Palsu”), Citra Happy Lestari (“Cinta Putih”), dan Faris (“Cinta Terakhir”).
Sebelumnya, single ciptaan Aji Mirza Hakim (Icha “Jikustik”) ini, pernah dipopulerkan oleh DI3VA (Ruth Sahanaya, Krisdayanti dan Titi DJ). Lewat Harvey, single ini lahir kembali dengan gaya Harvey yang adult contemporary. Dalam pandangan penyanyi yang telah menelurkan 26 album itu, musik tidak diukur dari umur tapi dari kedewasaan bermusik.
Banyak hal menarik seputar single “Adilkah” ini. Menurut Harvey, dirinya sudah “naksir” single tersebut sejak pertama kali dibawakan oleh DI3VA pada tahun 2008 (album “DI3VA”). Meski tidak pernah berpikir untuk membawakan kembali lagu tersebut, kenyataan justru berkata sebaliknya. Harvey akhirnya memilih “Adilkah” sebagai first single karena lagu tersebut dinggap cukup mewakili isi mini album yang tengah digarapnya.
Sementara untuk penggarapan musiknya, Harvey mempercayakan kepada musisi yang juga seorang komposer, Andi Rianto. Sebelumnya, dengan konsep berbeda, Andi Rianto juga mengaransemen single ini untuk DI3VA. Keterlibatan Andi Rianto, dianggap Harvey sebagai jembatan keterlibatan anak muda.
“Ini dua aransemen yang benar-benar berbeda. Andi Rianto musisi muda yang berbakat. Saya berharap lagu ini bisa diterima,” ujar Harvey.
Menandai 35 tahun perjalanan karier Harvey di industri musik Tanah Air, NAGASWARA merilis album kompilasi Harvey yang bertajuk “Harvey Malaihollo dan Teman Bintang”. Album ini dirilis bertepatan dengan konser "35 Tahun Berkarya Harvey Malaihollo – Tetaplah Bersamaku" di Jakarta Convention Center, 27 September 2012.
Selain Harvey dengan lagu recycle “Adilkah”, sejumlah penyanyi lainnya ikut ambil bagian. Mereka adalah Ruth Sahanaya (“Cinta Ini Tak’kan Mati”), Nina Tamam (“Lala Song – HJS”), Delon (“Ku Kecewa”), Putri Ayu (“Bintang Dimana”), Dorkas (“Aku Rindu”), Rando (“Menunggumu”), Badai (“Mengulang Waktu”), Febrian (“Harapan Palsu”), Citra Happy Lestari (“Cinta Putih”), dan Faris (“Cinta Terakhir”).