FILM DOKUMENTER DALAM MENYAMBUT SEA GEMES TELAN DANA Rp9,2 MILLIAR
Pemprov Sumsel menggarap film dokumenter menyambut SEA Games (SEAG) XXVI yang menghabiskan dana Rp9,2 miliar. Gubernur Sumsel Alex Noerdin mengungkapkan, dana pembuatan film berjudul Dapunta ditanggung Pemprov Sumsel melalui dana APBD.
”Kita optimistis dana itu kembali lagi ke kita karena film ini dikemas dan dipromosikan tim promo profesional,” katanya saat pengukuhan 10 pemain film Dapunta asal Sumsel di Hotel Aryadutha, Palembang,kemarin. Alex menargetkan, film yang disutradarai Hanung Bramantyo itu dijadwalkan tayang pada 1 November atau sebelum pembukaan SEAG XXVI di Palembang Sumsel.
”Film ini pertama kali dibuat Pemprov Sumsel dan bekerja sama dengan sutradara Hanung Bramantyo. Nantinya film ini memberikan pesanpesan perjuangan pembangunan di Sumsel, tapi dikemas komersial sehingga memiliki daya tarik bagi penonton di seluruh Indonesia,” ungkap mantan Bupati Muba ini.
Pembuatan film ini, kata Alex,untuk memperkenalkan Provinsi Sumsel ke dunia luar dan memberikan ruang gerak kepada seniman Sumsel sehingga tercipta lapangan pekerjaan baru di dunia film.”Sebagaimana laporan sutradara, antusias warga Sumsel mengikuti casting figuran atau pemain dalam film ini cukup besar.
Ada sekitar 500 orang lebih dan setelah melalui tahapan seleksi, akhirnya 10 yang dinilai pantas bergabung dalam film ini,”paparnya. Alex melanjutkan, ke depan Pemprov Sumsel akan membuat film khas Sumsel yang dikemas secara komersial.
Untuk mewujudkan itu, dalam waktu dekat, dia akan berangkat ke India dalam rangka pertemuan dengan produser film Bollywood terkait pembangunan jalur kereta api double track khusus kawasan utara.
”Saya ingin ajak investor film di sana (India) untuk membangun pusat perfilman Bollywood kawasan Asia di Sumsel.Ke depan, kalau bisa seluruh warga Sumsel yang ingin menjadi bintang film atau artis tidak usah lagi mengadu nasib di Jakarta, tapi cukup di Sumsel,” katanya.
Sementara itu, Sutradara Hanung Bramantyo memuji semangat warga Sumsel mengikuti audisi menjadi pemeran film Dapunta. ”Kami tidak menyangka ternyata peminat warga Sumsel menjadi pemain di film ini cukup besar,sekitar 500 orang lebih yang ikut casting. Setelah melalui tahapan seleksi ketat, akhirnya kita meloloskan 10 pemain yang akan bergabung dengan beberapa aktor Ibu Kota,” ungkap Hanung.
Hanung mengungkapkan, film Dapunta mengisahkan kehidupan masyarakat Sumsel yang selalu dekat dengan sungai dalam kesehariannya. Adapun persiapan film Dapunta dilakukan selama tiga bulan untuk mematangkan skenario, riset, pembuatan konsep, rekrutmen crew, pemilihan pemain dan lainnya.
”Mengenai lokasi, rencananya bertempat di atas dan pinggiran Jembatan Ampera. Kemudian, satu lokasi lagi di pedesaan yang masih kita cari dan mudah-mudahan dalam waktu dekat ini sudah didapat. Ditargetkan 1 November film ini sudah tayang di bioskop seluruh Indonesia
”Kita optimistis dana itu kembali lagi ke kita karena film ini dikemas dan dipromosikan tim promo profesional,” katanya saat pengukuhan 10 pemain film Dapunta asal Sumsel di Hotel Aryadutha, Palembang,kemarin. Alex menargetkan, film yang disutradarai Hanung Bramantyo itu dijadwalkan tayang pada 1 November atau sebelum pembukaan SEAG XXVI di Palembang Sumsel.
”Film ini pertama kali dibuat Pemprov Sumsel dan bekerja sama dengan sutradara Hanung Bramantyo. Nantinya film ini memberikan pesanpesan perjuangan pembangunan di Sumsel, tapi dikemas komersial sehingga memiliki daya tarik bagi penonton di seluruh Indonesia,” ungkap mantan Bupati Muba ini.
Pembuatan film ini, kata Alex,untuk memperkenalkan Provinsi Sumsel ke dunia luar dan memberikan ruang gerak kepada seniman Sumsel sehingga tercipta lapangan pekerjaan baru di dunia film.”Sebagaimana laporan sutradara, antusias warga Sumsel mengikuti casting figuran atau pemain dalam film ini cukup besar.
Ada sekitar 500 orang lebih dan setelah melalui tahapan seleksi, akhirnya 10 yang dinilai pantas bergabung dalam film ini,”paparnya. Alex melanjutkan, ke depan Pemprov Sumsel akan membuat film khas Sumsel yang dikemas secara komersial.
Untuk mewujudkan itu, dalam waktu dekat, dia akan berangkat ke India dalam rangka pertemuan dengan produser film Bollywood terkait pembangunan jalur kereta api double track khusus kawasan utara.
”Saya ingin ajak investor film di sana (India) untuk membangun pusat perfilman Bollywood kawasan Asia di Sumsel.Ke depan, kalau bisa seluruh warga Sumsel yang ingin menjadi bintang film atau artis tidak usah lagi mengadu nasib di Jakarta, tapi cukup di Sumsel,” katanya.
Sementara itu, Sutradara Hanung Bramantyo memuji semangat warga Sumsel mengikuti audisi menjadi pemeran film Dapunta. ”Kami tidak menyangka ternyata peminat warga Sumsel menjadi pemain di film ini cukup besar,sekitar 500 orang lebih yang ikut casting. Setelah melalui tahapan seleksi ketat, akhirnya kita meloloskan 10 pemain yang akan bergabung dengan beberapa aktor Ibu Kota,” ungkap Hanung.
Hanung mengungkapkan, film Dapunta mengisahkan kehidupan masyarakat Sumsel yang selalu dekat dengan sungai dalam kesehariannya. Adapun persiapan film Dapunta dilakukan selama tiga bulan untuk mematangkan skenario, riset, pembuatan konsep, rekrutmen crew, pemilihan pemain dan lainnya.
”Mengenai lokasi, rencananya bertempat di atas dan pinggiran Jembatan Ampera. Kemudian, satu lokasi lagi di pedesaan yang masih kita cari dan mudah-mudahan dalam waktu dekat ini sudah didapat. Ditargetkan 1 November film ini sudah tayang di bioskop seluruh Indonesia
Tidak ada komentar
Posting Komentar